TRAVELoscope: 2013

30 Dec

Ngerasa gak sih waktu makin berjalan cepat?

Ngerasa belum terbiasa nulis tahun 2013 eh sekarang kudu membiasakan diri nulis 2014?

Oh well, itu yang gue rasakan sebulan terakhir. Masih terkaget-kaget kalau penghujung tahun 2013 sudah semakin dekat. Dan hari ini merupakan hari terakhir gue bekerja di 2013. Bukan, gue bukan resign tapi besok kantor libur gitu. =D

Udah lama banget dari terakhir nge-blog tentang trip 3 negara, dan rasanya gue punya utang ke diri sendiri untuk setidaknya menutup 2013 dengan satu tulisan. *bersihin-blog-dari-laba-laba*

Banyak perjalanan yang gue lakuin tahun ini, tidak hanya perjalanan ke tempat baru tapi juga tempat lama dengan perasaan baru. Bahkan berkelana dari hati satu ke hati lainnya. #EHHHH

Jadi dibawah ini adalah sekelumit (hasek bahasanya) cerita tentang perjalanan (hati) gue selama tahun 2013….

1. January: West Sumatera – revisited

Image

Sudah lama sekaliiiii semenjak gue mengunjungi propinsi Sumatera Barat terakhir kali. Dan di akhir tahun 2012, Tiger Airways yang mengakuisisi Mandala bikin promo edun, tiket PP Jakarta – Padang hanya Rp 60ribu saja! Itu adalah harga termurah yang pernah gue bayar untuk tiket pesawat. Bukittinggi, Sawah Lunto, Solok, dan Padang adalah kota yang kami sambangi selama 4 hari penuh disana. I’m in love with Bukittinggi and Sawah Lunto! Here’s one of my story at Sawah Lunto: https://fakirliburan.wordpress.com/2013/02/19/sawah-lunto-trying-not-to-be-forgotten-city/

It was quite a trip! The views are breathtaking, the foods are super nyummy, and the new kinship is really unexpected. 🙂

2. March: #Trip3Negara

The most anticipated trip i ever encounter to date! To define how it was very anticipated, you might want to check out these posts:

Disini gue belajar pertama kali jadi backpacker.And i was seriously failed on that. HAHAHAHA! Tapi trip ini sungguh berkesan buat gue, mengenal lebih dalam teman sendiri dan melihat dengan perspektif baru tentang tempat yang sudah pernah gue sambangi sebelumnya. Ah kapan kita kemana lagi genk? 😉

3. April: Bandung – a perfect place to fall in love.

No, there is no other perfect place to fall in love like Bandung. Well, i never been to Paris but trust me, there is something with Bandung that make you feel so grateful to be able to fall in love in this city. The weather, the surroundings, the smiles and the friendly gesture. Mix it up with serenade love feeling and i’m on high that time! :”)

4. May: Jogjakarta – enlightenment

Di bulan Mei kemarin, ada perayaan agama yang cukup besar diadakan dekat Jogja yaitu Waisak. Perayaan tersebut udah diantisipasi oleh banyak pejalan karna ada prosesi pelepasan lampion yang cukup tersohor apalagi dengan adanya scene di film Arisan 2 yang bikin banyak orang jadi penasaran bagaimana Waisak dirayakan di candi Borobudur.

Gue tadinya tidak tertarik, tapi akhirnya menyerah pada rasa penasaran sendiri sehingga berangkat dadakan. Tiketnya saja dibeli seminggu sebelumnya dengan harga yang super duper mahal. Ihiks! Tapi, gue dapat satu hal penting di trip ini.

How does it feel when you become an object when you do your religion’s ritual? An object that being objected by too many tourists?

I will feel so annoyed. Gue gak tega ngeliat umat Buddha yang beribadah di hari raya terbesarnya ditonton begitu banyak orang, difoto dengan lensa foto yang nyaris mengganggu ritual ibadah. And i was one of them! Gue merasa sangat bersalah. Dan itu bikin gue jadi introspeksi diri, untuk apakah gue melakukan perjalanan ini? Apakah gue akan terus melihat, mempertanyakan dengan kepala tapi lupa menggunakan hati untuk merasa?

Ya, ini pertama kalinya gue mulai merasa kesindir telak dengan twit-twit nyinyir mengenai jalan-jalan. Huft.

5. July: Bandung – love & fasting

Image

I’m on high, guys. I’m on high! Tapi ini pengalaman pertama gue liburan ke Bandung pas bulan puasa. Wuahhhh senang banget, jalanan ga semacet biasanya, harga penginapan murah – mereka diskon gila2an deh kalo bulan puasa, dan makanannya…. astagaaa ini kayak balik pas jaman kuliah dulu di Bandung. Semua makanan enak tumpah ruah dijalanan menjelang buka puasa. Ngabuburit di Bandung? DEBESS!

Bandung tuh gak hanya makan enak dan nongkrong asik, tapi masih banyak tempat-tempat ajib yang layak banget disambangi. Next plan, visiting Boscha.. yuk??

6. September: Bali – twice is a charm!

Image

Jadi di bulan September kemarin gue melakukan perjalanan ke Bali, dua kali dalam dua akhir pekan berurutan. Gila? Beh, klo gue bilang sih sinting! Hahaha…

Di trip yang pertama, gue lebih eksplor daerah Ubud dan sekitarnya. Gue mungkin sedikit dari orang Indonesia yang lebih suka Ubud daripada daerah lainnya di Bali. Kayak ada magnetnya, persis sama yang gue rasakan dengan Bandung. Jalan-jalan sore dan malam di jalan rayanya, butik-butik kecil dipinggir jalan, makanan enak dengan harga sangat reasonable dan pijat tradisionalnya yang OMG enak banget! Spa in Ubud? Worth every single Rupiah you’d spent. 🙂

Di trip kedua adalah outing kantor. Jadi bisa lebih bebas, bukan..bukan bebas aktivitas tapi gak rewel sama budget! Maklum bro tengah bulan dan baru pulang dari Bali juga. It was a fun time with colleagues. Dari makan babi hore di Nuri’s, CSR di Ubud, tea-time di Rock Bar (meski antri panas bett ya bok!), sunset dinner di New Kuta beach dan midnite snacking di seafood Kuta.

You can say Bali is overrated, tapi gue gak akan pernah nolak dateng ke pulau ini sih. Bali is intriguing for me. 🙂

7. October: Surabaya – Foodgasm!

Initially a business trip, but i tweak it a lil bit by starting the trip in Madura! Yes, you read it correctly. Once i landed in Surabaya, i went straight to Madura only to taste the famous Bebek Sinjay. And-oh-my-mom-so-gonna-hate-me, Bebek Sinjay is so delicious and worth every Rupiah that i spent on that freakin expensive Suramadu’s highway toll ticket. Cih.

And the numerous Surabaya’s enchanted food are welcomed to my happy stomach in the next 3 days. Including the legend Rawon Setan which only across the street from where i stayed.

When your heart is broken, food is your bestfriend! *dikeplak-dokter-gizi*

8. December: Bandung – Traveling for Charity!

Image

Ini sudah ke empat kalinya @TravelTroopers bikin event charity. Sebenarnya sih gak event juga, ini lebih ke membagi sedikit apa yang kami punya dengan yang membutuhkan, tidak hanya materi tapi juga perhatian walau hanya sekejap. Kali ini kami datang ke panti asuhan Alma di daerah Kopo, Bandung. Panti asuhan ini mengasuh sekitar 19 anak dengan mayoritas berkebutuhan khusus. Apa yang kami bagi hanya sedikit tapi kami mendapatkan banyak dari kunjungan singkat ke Alma. Bahwa anak-anak itu sangatlah penyayang, terbuka dan haus kasih sayang. Mereka tidak hanya butuh materi tapi juga perhatian. Perhatian bahkan lebih mahal dari sekedar materi. Pelukan dan senyum mereka tuh….shyt, mata gue berkaca-kaca nulis ini.

Di trip kali ini, kami gak nginep di ho(s)tel ataupun guesthouse…om @ordinarybilly yang super duper baik hati dan tidak sombong membuka pintu rumahnya di Kota Baru Parahyangan untuk kami para fakir liburan ini. Woohoo! Asli yaa komplek perumahan ini cakeppppp banget! Jadi pengen main rumah-rumahan deh. #UHUK

9. December: Jogjakarta – to end is to begin.

“Sebaik-baiknya skripsi adalah skripsi yang diselesaikan.” itu adalah tweet @aniesbaswedan yang bikin hati gue tertohok di awal tahun ini. Yap, gue punya hutang besar dari tahun 2011 – menyelesaikan tesis gue, mengakhiri masa kuliah gue yang-lamanya-udah-bikin-hati-semua-orang-yang-gue-sayang-GERAH.

Dan akhirnya di tanggal 12-12-2013, Puji Tuhan gue lulus sidang tesis dan menghapus julukan #fakirtesis dari hidup gue yang sesat ini. OWYEAH! Beneran rasanya legaaaaaaaaaaa banget. Sehari sebelum gue sidang, ada kali gue nongkrong di gereja Kotabaru hanya untuk menenangkan pikiran gue yang kalut. Udah mah hati masih tercabik-cabik (ahsyedap!), eh pikiran juga ikutan gak fokus. Setelah gue sidang, orang pertama yang gue telp adalah Mamah dan denger suara dia yang deg-degan pas jawab telp kemudian nyelametin kelulusan gue “Akhirnya ya nak..” bikin gue gak bisa nahan tangis didepan kampus. To make my parents proud is one of my ever-ending wish. :’)

Jadi.. tinggal #fakirjodoh aja nih yang belum kelar di 2013. #EAAAAKKKK

….

Menulis cerita pendek perjalanan gue di 2013 ini, bikin gue sadar bahwa gak ada  yang perlu disesali. Yep, tahun ini memang berasa naik roller coaster. Kadang diatas angin, kadang turun cepat ke bumi, kemudian naik lagi eh naik-nanggung uda terjun bebas lagi. Tapi gue belajar mengenal diri gue lebih baik lagi.

Masih inget cerita gue tentang ortu gue yang nanya, “Untuk apa semua traveling kamu ini nak?” Akhirnya gue uda nemu jawabannya di tahun ini:

Untuk menemukan diri gue kembali; meyakinkan hati & pikiran bahwa kaki gue bisa melangkah maju asal niat tidak hanya sekedar niat dan untuk selalu kembali pulang ke orang-orang yang gue sayang.

Here’s to all the places we went. And all the places we’ll go next years.

Lets embrace 2013 and welcoming the new year with stronger faith. 🙂

 

Cheers!

Achied

 

7 Responses to “TRAVELoscope: 2013”

  1. purborinisulistiyo January 16, 2014 at 8:30 AM #

    Happy New Year 2014! Semoga tahun 2014 lebih banyak lagi kesempatan jalan-jalannya!

    • achiedz May 20, 2014 at 7:19 PM #

      Wah makasih mbak uda mampir!
      Maaf belum sempat baca komennya…

      Semoga tahun ini makin ciamik!

  2. Cahyo Suliestyo January 30, 2014 at 3:26 PM #

    Sangat setuju sama Bandung dan Bali-nya!
    Walaupun macetnya edun, ke Bandung berasa pulang ke rumah kedua euy.
    Kalo Bali, dibayarin kesana tiap sunset, gw ikhlas dan tabah dah :D.

    • achiedz May 19, 2014 at 6:49 PM #

      Ka cahyoooo…
      kenapa dirimu sudah di Surabayaaa…
      kapan ke bandung bareng???! Hiksss

  3. kredit tanpa agunan June 19, 2014 at 10:06 AM #

    mantap setiap bulan nya selalu berlibur , kapan ya saya seperti itu , mungkin saya nya musti sukses dulu ya gan hehehehe

  4. okamura silitonga August 31, 2014 at 9:08 PM #

    sabar yah kalau soal jodoh kir 😀

    • achiedz November 14, 2014 at 1:45 PM #

      owemji ito.
      akuh baru baca komennya. 😐

      iya nih soal jodoh… emang kudu pake sabar dan tawakal. #EH

Leave a reply to kredit tanpa agunan Cancel reply